Munkin aku sudah lama tak berjumpa dengan-Nya
Atau aku memang lupa pada-Nya
Oh kekasih! Maafkanlah aku yang lupa ini
Kita mulai dari awal lagi untuk mengenalmu lebih dekat
Karena aku menduakan-Mu
Dengan makhluk yang tak pantas untuk diduakan
Perkenalkan Saya adalah makhluk yang pantas untuk dihina
Karena saya adalah hina
Karena kekasih ku memberikan kebahagian untuk ku
Kasih sayang terhadapku luasnya tiada berujung
Tetapi kekasih ku tidak mengungkit-ungkit pemberiannya
Sedangkan aku menghitung kebaikan yang aku perbuat
Makhuk apa aku ini
Yang menyia-nyiakan cinta-Nya
Bagaikan angin yang membasuhku diwaktu pagi
Dibalik pepohonan yang rindang
Yang tertunduk malu
Menyapa alam
Menghembuskan aroma surgawi
Kepada jiwa-jiwa yang tertunduk malu
Terbesit keagungan sang maha pencipta
Aku air
Aku udara
Aku tanah
Aku angin
Menyatu menjadi Satu
Dalam penyatuan alam
Aroma wangi surgawi
Sirami jiwaku ini
bagai bunga yang teridah
sirami jiwaku ini
yang rapuh dalam setiap nafas kemunafikan
kau cinta ku dalam kasih tak nyata
tebarkan lah arti cinta
dalam setiap hati ku yang kian membeku
Hadirlah malam ini
Tuk temani aku yang termenung sepi
Menunggu arti sebuah jawaban
Tentang kehidupan yang tampak nyata
Yang indah untuk dinikmati
Dan sulit untuk dijalani
Ketika aku datang pada waktu yang sama
Aku tak tahu apa yang mesti aku perbuat
Mungkinkah akan aku kerjakan apa yang tak pantas aku kerjakan
Kuterenyuh dalam setiap tanda tanya yang tak aku pahami
Genting suara angin yang mengusik hatiku yang kian rapuh
Aku sendirian dibalik keramaian orang
Apa mesti aku jalani ini
Berdetak aku tak tahu pasti
Seribu bayangan terlihat jelas dalam fikiran ku
Dosa apa yang aku perbuat hingga harus menanggung semua ini
Haruskah aku menjadi batu yang diam tanpa suara
Ataukah aku menjadi angin yang bebas tanpa ada arah tujuan
Mata apa yang terus memandangiku dengan tajam
Berbisik ke telinga dengan pikiran yang tak jelas
Aku takut terkadang memikirkan yang tanpa sebab
Kengerian ku tak ada alasan yang logis untuk dipikirkan
Mesti apa yang terlaku makin mendalam
Merasa iba pada diri sendiri yang tak aku ketahui
Masih sendiri dalam setiap kesepian yang hanya terdapat dalam bayang-bayang
Tak terarah nyaris tanpa arah tujuan
Kian bersarang syetan-syetan dalam jiwaku yang kian rapuh
Tuhan! Tolonglah hambamu yang sedang berkeluh kesah ini
Jangan biarkan hambamu dalam kehempitan yang tak nyata
Tertidur dalam mimpi yang buruk yang kian hari kian mengganguku
Apa sebab aku yang seperti ini sekarang
Tidak ada kata-kata terlambat untuk mencoba
Serahkanlah segala urusan pada sang pemberi keputusan
Karena aku adalah makhluk yang lemah
Yang tidak pantas untuk dibanggakan
Kelak aku akan menjadi orang yang beruntung
Dalam mencapai segala hal yang aku impikan
Karena aku percaya pada setiap langkah yang aku jalankan
Hanya dua pedoman yang akan aku jadikan tuntunan hidup
Tetapi menjadikan aku sebagai orang yang akan menaklukkan dunia
Hanya dua pedoman yang aku jadikan rujukan hidupku
Tapi akan bisa menjadikanku seperti yang aku harapkan
Semoga aku menjadi apa yang aku harapkan kelak
Karena kedua pedomanku adalah
Al-qur’an dan Ash-sunah.
kau damba cinta yang slalu kupuja
Kan kuukir nama mu disetiap
Deretan kebahagiaan ku
Dalam setiap cinta yang kuukir